Senin, 26 Mei 2014

Surat Untuk Ibu

Anakku sayang,
suatu ketika, jika aku makan dengan berserakan
atau memecahkan sebuah piring
atau menumpahkan sup diatas meja
aku harap kau tidak memarahiku,
karena penglihatanku memang sudah berkurang
tanganku tak lagi kuat memegang.
Bersabarlah...
Ingatkah berapa lamanya aku mengajarimu makan dan minum dahulu?

Suatu ketika, jika berulang-ulang aku menanyakan hal yang sama padamu
jangan memprotesku.
Pendengaranku mulai berkurang.
Mohon ulangi apa yang kau katakan
atau tuliskan.
Ingatlah saat kau kecil
kau selalu memintaku membacakan buku cerita yang sama
berulang-ulang?
Setiap malam, setiap hari, sampai kau tertidur
dan aku selalu memenuhinya.

Suatu ketika, jika aku sudah tak mau makan
jangan paksa aku.
Aku tahu kapan lapar dan kapan tidak lapar.
Biarkan aku yang menentukan sendiri, jangan dimarahi.
Ingatkah ketika dulu kau sulit makan
aku dengan sabar menyuapimu?

Suatu ketika, jika lututku mulai lemah
aku harap kau memiliki kesabaran untuk membantuku bangun
sebagaimana aku selalu membantumu
saat kau masih kecil untuk belajar berjalan.

Suatu ketika, jika sesekali aku kehilangan ingatanku
atau tak bisa mengikuti percakapan yang kau bicarakan
berikan aku waktu untuk mengumpulkan ingatanku kembali
Tapi, bila aku juga tak bisa mengingatnya
jangan menjadi orang yang meremehkan dan sombong padaku.
Aku mohon, jangan bosan kepadaku
sebab yang paling penting bagiku adalah bersamamu
dan kau bersedia mengajakku bicara
meski pembicaraanku sering membosankan.
Aku mohon, berikan aku waktu untuk bersamamu
apakah kau ingat, ketika masih kecil
aku selalu mendengarkan apapun yang kau ceritakan tentang mainanmu?

Maafkan juga bauku,
tercium seperti orang yang sudah renta.
Tubuhku lemah.
Orang tua mudah sakit karena mereka rentan pada dingin.
Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu.
Aku harap, aku tidak memalukan bagimu.
Apakah kau ingat, ketika kau masih kecil
aku selalu mengejar-ngejarmu
karena kau tak ingin mandi?

Anakku, tahukah kau
setiap selesai salatku
aku selalu berbisik kepada Allah.
Meminta agar Dia selalu memberikan keberkahan hidup padamu
karena kau mencintai ibu dan ayahmu.
Terimakasih atas segala perhatianmu, Nak.
Aku mencintaimu.. :*

Ibu.

[#HalaqahCinta]

[Twitter: @PrasetyoEB] [FB: Prasetyo Ekobudi]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar